June 25, 2018

Another Rude Driver Story

Ya'ahowu readers!

Setelah merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan driver Go-Jek beberapa waktu lalu, sekarang dapat lagi pengalaman yang bikin kzl dari driver Grab Bike.

Jadi ceritanya pada tanggal 28 Mei 2018, gue habis pulang kerja. Setelah turun dari KRL di salah satu stasiun di Bekasi, gue pun memesan ojek online via Grab. Akhirnya dapatlah satu driver. Setelah beberapa menit, ngga muncul-muncul, maka rasa cemburu penasaran gue pun muncul.

"Abang dimana?"
"Kok ngga ngabarin aku?"
"Aku khawatir."
"Aku kesepian."

Oke lebay. Ngga gitu sih ceritanya.

Gue chat lah si driver, tanya dimana posisinya. Si driver pun menjawab "Maaf mas kepencet. Cencel aja ya (iya dia nulisnya cencel). Saya mau pulang."


Kepencet? Nyuruh cencel cancel? Mau pulang?

Heyyyyy.. Semena-mena e'e sekali ngana.

Gue pun tidak mau cancel karena bukan gue yang berhalangan untuk dijemput. Kalau seperti itu, maka gue pun meminta untuk driver yang membatalkan orderan. Driver kekeuh tidak mau cancel karena katanya pengaruh dengan intensif yang dia dapat (iya dia nulisnya intensif, bukan insentif). Kalau sudah begini, silent treatment pun gue lakukan. Gue diam, tidak membatalkan, dan pesan ojek lagi via ojek online saingan. Setelah dapat, dijemput, dan diantar pulang (terima kasih abang driver satu lagi!), gue tiduran dan guling-guling bentar di lantai. Puas, lalu gue cek cellphone gue, ada notification dari Whatsapp. Gue buka dan ternyata dari driver Grab yang kekeuh-ngga-mau-cancel itu. Dia ngomel-ngomel ke gue karena gue ngga mau cancel. Nih baca langsung saja deh chatnya dia...


What the hell? Akuh speechless. Tanpa sungkan-sungkan, langsung gue laporin ini driver ke Facebook dan Twitter page Grab Indonesia. Responnya agak lama sih, jadi setelah lapor, gue tinggal tidur saja. Besoknya gue dapat kabar bahwa si driver akan dikenakan sangsi.

Ini bukan kali pertama gue disuruh cancel sama driver. Dalam seminggu sudah ada 3 drivernya yang demikian. 2 akhirnya nyerah setelah dikasih silent treatment, yang 1 ngomel-ngomel. Heyyy...

Jadi begini ya agan-agan driver, kalau memang saya yang salah order/ngga mau nunggu, ya pasti akan saya cancel.
Tapiiii kalau agan-agan yang terhormat yang ngga mau jemput karena salah pencetlah, mau ke arah lain/pulang, then it's your problem.

Jadi tolong banget itu otak digunakan lebih maksimal lagi gitu 😭

Ya semoga sih ada perbaikan yang lebih baik dalam sistem pembayaran Grab dan pelayanannya.